Aq uCaPiN MaKaSih buat para PeMbAca yang udah ngeluangin waktu buat berkunjung disini

Sabtu, 29 September 2007

KU BERKORBAN DEMI SESEORANG YANG TAK MENGERTI CINTA

“Rico, kenalin ini sasya. Sya, kenalin ini Rico.”vena memperkenalkan kedua temanya. “Hai, sya” sapa Roco sambil mengulurkan tanganya. “hai”balas sasya dengan menjabat tangan Rico. “Ven, aku balik duluan ya?belum piket nih!”pinta sasya. “yaelah kok gitu sih! Tunggu aku dong”Vena memelas. “Yaudah buruan.”tegas Sasya sambil meninggalkan Rico dan Vena. “Rico, aku duluan ya?”pinta Vena sambil meninggalkan Rico dan menyusul Sasya. “Oh ya,”jawab Rico.
“Sya, kamu itu laen deh!”kata Vena sambil menepuk bahu Sasya. “Apanya yang laen?”Sasya penasaran . “Kamu itu cuek banget, walaupun Dwi andhikalewat, mungkin kamu cuek banget gitu ya? Buktinya, Rico, idola cewek2di sekolah ini aja, kamu ga’ terpesona sedikitpun. Jangan2 kamu ga’ punya rasa cinta, kagum dan sejenisnya terhadap lawan jenis ya! Hii……… taku….t!!”goda Vena. “Cinta lagi, cinta lagi, jangan ngomongin hal itu deh ama aku, aku ga’ bakal ngertiin, karma cinta Cuma bisa buat kita nangis sendiri, ketawa sendiri, kayak orang gila tau gak! Lagian, cinta itu kayak gimana sih rasanya?”Ssaya sewot. “Cinta itu……”belum selesai Vena ngomong, Sasya udah motong. “Waduh, Bu Ima udah masuk kelas, buruan Ven”kata sasya sambil menarik tangan Vena dan Venapun menggerutu sendiri. Tak terasa pelajaran demi pelajaran telah terlewati dan bel pulang sekolah pun berbunyi. Rico, Vena, dan Sasya pulang bareng karena mereka udah janjian. Tiba2…..,”Aduh Ven, kepalaku pusing banget”keluh Sasya sambil memegang dahinya dan ‘BRUK’ Sasya pingsan .”SYAAA!”teriak Rico dan Vena. Sasya pun dibawa ke rumah sakit, Vena dan Rico panik. Saat dokter keluar, “Dok gimana keadaan Sasya ?”. tanya Rico. “Anda siapanya Sasya?”Tanya Dokter. “kami temennya dok”jawab Vena. “saya ingin bicara dengan keluarganya”kata Dokter. “Keluarga Sasya tinggal di luar kota dok, sasya tinggal ama saya, emangnya serius ya dok?”jelas Vena. “Dok, keadaan Vena bisa dibicarakan pada kami, nanti kalau Sasya udah baikan, kami akan kabari keluarganya”Rico meyakinkan. “Baiklah, kalian berdua ikut saya”ajak dokter.
Di ruangan dokter, “Kedua ginjal sasya tidak dapat berfungsi, jadi perlu donor ginjal agar sasya dapat bertahan hidup”jelas dokter. “Apa?”Vena dan Rico kaget. “Dok, ginjal saya aja yang didonorkan”tegas Rico. “Rico” Vena kaget. “Ga’ papa Ven, demi Sasya aku rela kok”tegasnya lagi. “Tetapi tidak semudah itu nak, anda akan kami periksa dahulu , apakah ginjal anda cocok dengan ginjal Sasya.”jelas dokter. “Baik dok”jawab Rico. Setelah diperiksa ternyata keajaiban cinta itu memang ada dan bila Yang Diatas berkehendak maka terjadilah dan ginjal Rico cocok dengan ginjal Sasya. Itulah jodoh.
Di depan kamar tempat Sasya dirawat, Rico dan Vena duduk berdampingan. “Ric, kamu saying Sasya kan?”Tanya Vena. “Ven, sejak pertama aku kenal Sasya, ada sesuatu yang beda dalam diri Sasya yang buat aku saying ama dia dan ingin selalu ngelindungi dia”jelas Rico. “Ven, soal donor ini, Sasya jangan sampai tau ya?”pinta Rico. “beres”jab Vena.
Beberapa minggu telah berlalu, keadaan semua sudah membaik seperti semula. Rico dan Sasya pun sudah bisa masuk sekolah seperti biasanya.
Pada suatu hari, sekolah sasya gempar karena Rico, yang biasa jadi idola cewek2 pingsan. “Norak banget sih, Rico pingsan aja semua cewek di school ini pada gempar, kayak kurang kerjaan aja”komentar Sasya. “Sya, kamu ngomong apaan sih! Beberapa minggu yang lalu kamu pasti udah mati kalo ga’ ada Rico, Bener2 ya, kamu itu ga’ punya rasa sayang sedikitpun ama seseorang khususnya seorang cowok.”bentaj Vena. “Apa sih maksud kamu?”sasya penasaran. “Sya, aku ga’ akan tinggalin kamu kalo kamu punya penyakit ginjal?” nadaVena melemah . “Aku ga’ mau kehilangan seorang sahabat hanya karma penyakitku”jawab Sasya. “Sya, aku ga’ akan ninggalin kamu walau apapun yang terjadi”tegas Vena. “Begitu juga dengan Rico, sekarang kamu udah punya ginjal yang bisa berfungsi lagi walaupun hanya 1 ginjal. Tapi, kamu bisa bertahan hidup sampai sekarang . Dan kamu tau, siapa yang mendonorkan ginjalnya buat kamu?”lanjut Vena. Sasya menggelengkan kepala. “Rico” jawab Vena dengan melemah. Seketika itu, Sasya berlari ke Rumah sakit, tempat Rico dirawat. Tetapi,……… sesampai disana, keluarga Rico sudah berkumpul semua. “Permisi tante ada apa ya? kok rame sekali?tante keluarganya Rico kan? Saya temennya rico, te.”Tanya Sasya. Tante tersebut menarik napas panjang “Rico sudah meninggal, kata Dokter, ia tak dapat bertahan hidup hanya dengan 1 ginjal, tanpa seijin saya, dia mendonorkan ginjalnya untuk seseorang, kata Rico (alm), seseorang itu sangat ia cintai, kalo ga’ salah namanya Sasya.”jelas tante tersebut yang ternyata mamanya Rico, sambil meneteskan air mata. Sasya pun berlari menjauhi kerumunan orang2 yang ada di dekat kamar Rico sambil menangis sekuat-kuatnya. Saat berlari, ia bertemu Vena. “Sya, ada apa?” Tanya Vena. “Rico Ven, Rico ga’ ada, dia menigga gara2 aku”teriak Sasya sambil menangis histeris. “Sya, itu bukan salah kamu “Vena menenangkan. “tapi untuk apa Rico ngelakuin ini”Tanya Sasya sambil duduk bersimpuh di lantai. “Sya, semua yang dilakuin Rico itu hanya demi cinta. Dia ga’ mau liat orang yang dicintainya menderita, dia ingin ngeliat kamu bahagia. Sya, Rico sayang banget ama kamu . Sekarang aku Tanya, kenapa kamu nangis? Kalo kenyataannya kamu tau Rico udah pergi?”jelas Vena. “Aku ga’ tau pasti tapi aku ngerasa……..”belum selesai sasya ngomong udah dipotong Vena.”karena kamu ga’ mau kehilangan orang yang kamu sayangi kan?, dan kamu sayang Rico juga kan?setelah kejadian ini pasti kamu udah ngerti, apa sih arti cinta. Di dalem tubuh kamu ada ginjal Rico, itu berarti Rico akan selalu mendampingi kamu sampai akhir waktu. Sya, kamu saying Rico kan?”tukas Vena. “Ven, entah perasaan apa ini, rasanya aku ga’ mau kehillangan Rico.”jawab sasya. “Itu cinta sya, kamu sekarang jangan nangis lagi ya, kalo kamu nangis, arwah Rico pasti ga
Tenang, karma dia pernah pesen ke aku, jangan sampai buat Sasya nangis. Sya, Rico will always love you, walaupun udah ga’ ada

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Il semble que vous soyez un expert dans ce domaine, vos remarques sont tres interessantes, merci.

- Daniel